Rabu, 28 Oktober 2009

MATERI GEOGRAFI

Hidrosfer

Hidrosfer merupakan lapisn yang terdapat di bagian luar bumi, yang terdiri dari air laut (samudra), air sungai, air danau, air dalam tanah, dan resapan-resapan. Prosentai air di bumi paling banyak berada di lutan yakni sekitar 97,5%; kemudian dalam bentuk es sekitar 1,75%; berada di dratan sebagai air sungai, air danau, air tanah sekitar 0,73%; dan hanya 0,001% dalam bentuk uap di udara.

Air di bumi mengulangi terus menerus sirkulasi: penguapan, presipitasi, dan keluar dari tanah. Sirkulasi ini sering disebut dengan siklus hidrologi. Air brubah dalam tiga wujud menurut waktu dan tempat, yakni dalam bentuk padat, air sebagai cairan, air sebagai uap seperti gas.

Umumnya volume benda mengecil (mengkerut0 bila suhunya rendah, tetapi air mempunyai volume yang minimum pada sushu 4oC, lebih rendah dari 4oC volumenya agak membesar lagi.Pada proses pembekuan, volume es bertambah menjadi 1/11 kali lebih besar dari volume air semula. Karena itulah es mempunyai densitas yang lebih rendah dari pada air, dan mengapung di permukaan air.

Air mudah mengembang dan mengkerut karena prubahan suhu. Tetapi volumenya hanya berubah 5.10-5 kali tekanan 1 atmosfer. Air mempunyai kapasitas menahan panas yang sangat besar, artinya kalor cair dan kalor uapnya cukup besar. Sifat ini mengurangi variasi temperature. Demikian pula air mudah melarutkan banyak bahan, sehingga air sungai banyak menandung bahan-bahan yang menumpuk daerah yang dialirinya.
Hidrosfer merupakan lapisan air atau bentuk air yang ada dibumi, baik cair, uap air atau padat. Secara umum hidrosfer dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu perairan darat dan perairan laut.

PERAIRAN DARAT

Perairan darat ialah sejumlah massa air yang terdapat didaratan, yang ada dibawah permukaan bumi, yang tergenang dan yang mengalir di permukaan bumi.

Perbandingan antara banyaknya air yang meresap dan mengalir di permukaan bumi dipengaruhi oleh

1. jumlah curah hujan yang ada

2. kekuatan jatuhnya butiran air hujan

3. lamanya curah hujan

4. penutupan vegetasi di permukaan bumi

5. derajat permeabilitas yaitu ukuran kemampuan bahan untuk ditembus air

6. kemiringan topografi

7. porositas yaitu persen volume ruang kosong suatu bahan lapisan

Perairan darat yang dibentuk oleh alam adalah

1. AIR TANAH

Air tanah berjumlah sekitar 0,62 % dari hidrosfer. Pada umumnya air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui media peresapan yaitu

a. pori-pori tanah

b. retakan-retakan lapisan tanah

c. rongga-rongga yang dibuat oleh binatang

d. rongga-rongga akibat robohnya tumbuhan yang berakar besar

e. rongga akibat pencairan kristal yang membeku pada musim dingin

Proses penguapan pada air tanah

a. penguapan langsung melalui pori-pori tanah (evaporasi)

b. penguapan tidak langsung melalui permukan daun (transpirasi)

Berdasarkan tempatnya, air tanah dibagi menjadi 3:

a. Zona penjenuhan dan zona aerasi

Zona penjenuhan adalah daerah dimana semua pori-pori bebatuan berisi air. Batas antara zona penjenuhan dengan zona tak jenuh dinamakan meja air (water table) atau muka air tanah. Zona tak jenuh disebut juga zona aerasi terletak diatas meja air dan berisi sedikit atau tidak ada sama sekali air

b. Zona tanah dangkal dan air tanah dalam

Air tanah dangkal terletak diatas zona aerasi dan umumnya hanya ada pada saat musim hujan. Sedangkan air tanah dalam (ground water) adalah air tanah yang terdapat dalam zona aerasi dan zona penjenuhan

c. Sumur artesis

Sumur artesis terjadi jika aquifer yang berpangkal pada tempat yang tinggi berada diantara dua lapisan batuan kedap air yang miring. Aquifer adalah suatu lapisan permeabel dimana air tanah bergerak melaluinya. Di aquifer biasanya sering dijumpai mata air, yaitu suatu aliran air tanah yang keluar secara alami pada permukaan bumi karena pengaruh gravitasi

2. SUNGAI

Yaitu aliran air tawar dari sumber alami di daratan dan bermuara ke danau, laut, samudera atau sungai lain yang lebih besar

Berdasarkan asal airnya sungai dibagi atas:

1. Sungai mata air, didaerah yang curah hujannya sepanjang tahun dan daerah alirannya ditutupi oleh vegetasi

2. Sungai air hujan, didaerah yang curah hujannya musiman dan kurang vegetasinya

3. Sungai gletser (salju) didaerah yang beriklim sedang atau kutub

4. Sungai campuran

Berdasarkan letak alirannya:

1. sungai yang seluruhnya mengalir di permukaan tanah

2. sungai yang seluruhnya mengalr dibawah permukaan tanah misalnya didaerah kapur (karst)

3. sungai yang sebagian mengalir di permukaan tanah dan sebagian lagi dibawah permukaan tanah

Berdasarkan struktur batuan yang dilewatinya sungai dibagi atas

1. Sungai Antiseden : Sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan daerah lapisan batuan yang dilaluinya. Misalnya bengawan Madiun di Jateng yang mengikis peg. Kendeng yang mengalami pengangkatan, atau sungai Oya yang mengikis Plateu Wonosari di Yogyakarta

2. Sungai Epigenesa : Sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya, sehingga mencapai daerah batuan asli, proses terjadinya ketika daerah itu mengalami penurunan sehingga timbulah sedimentasi.

3. Sungai Konsekuen: sungai yang alirannya sesuai dengan kemiringan batuan daerah yang dilaluinya. Banyak dijumpai pada peg, berumur muda. Misalnya sungai Progo di Jateng yang menuruni lereng gunung Merbabu

4. Sungai Subsekuen : sungai yang alirannya tegak lurus pad sungai konsekuen dan bermuara pada sungai konsekuen tersebut. Misalnya sungai Opak di Yogya

5. Sungai Obsekuen: sungai yang arah alirannya berlawanan dengan arah kemiringan lapisan batuan daerah itu, dan merupakan anak dari sungai subsekuen

6. Sungai resekuen: sungai konsekuen yang timbul kemudian, merupakana anak sungai subsekuen dan searah dengan sungai konseken.

7. Sungai insekuen: sungai yang arah alirannya tidak teratur

Pola aliran sungai:

1. Pola aliran radial (menjari)

Terdiri dari pola aliran radial sentrifugal (pola aliran yang meninggalkan pusat) dan pola aliran radial sentripetal (pola aliran yang menuju ke pusat). Biasanya terdapat didaerah basin atau ledokan yang mempunyai outlet (sudetan keluar)

2. Pola alirandendritik

Pola aliran yang tidak teratur yang biasanya terdapat didataran atau pantai dan plateau

3. Pola aliran trelis

Pola aliran berbentuk sirip daun atau trelis yang terdapat pada pegunungan lipatan

4. Pola aliran rektanguler

Pola aliran berbentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku. Biasanya terdapat pada daerah patahan

5. Pola aliran anular

Pola ini pada awalnya merupakan aliran radial sentrifugal. Kemudian timbul sungai subsekuen. Obsekuen dan resekuan. Biasanya terdapat didaerah dome stadium dewasa.

Sepanjang perjalanannya air sungai melakukan proses pengikisan, pengangkutan dan pengendapan. Erosi ke samping (lateral) menyebabkan lembah bertambah lebar dan membentuk kelokan-kelokan yang khas (setengah lingkaran) atau meander. Erosi vertikal menyebabkan sungai bertambah dalam. Pengendapan dimuara sungai akan membentuk delta apabila lautnya dangkal dan arusnya tidak terlalu kuat, sedangkan pengendapan di tepi lembah terjadi pada waktu banjir dan membentuk tanggul alam.

Debit sungai berubah sejalan dengna perubahan kecepatan sungai, Debit sungai dirumuskan dengan

Q = A v

Dimana Q = debit air (m3/detik), A = luas penampang sungai (m2) dan v = kecepatan aliran sungai

4. GLETSER

Yaitu massa besar es berbutir, yang terbentuk dari penimbunan salju dan bergerak menuju ke bawah akibat gravitasi bumi, sambil menguap atau meleleh

5. DANAU

Danau merupakan kumpulan air yang terdapat didaerah cekungan di permukaan bumi. Berdasarkan proses terjadinya, danau terbagi atas

a. Danau bendungan, danau yang terbentuk karena aliran sungai terbendung secara alami oleh aliran lahar hasil letusan gunung berapi

b. Danau vulkanik, danau yang terbentuk karena letusan gunung berapi, seperti danau kawah gunung Kelud, Batur dan Galunggung

c. Danau tektonik, danau yang terbentuk karena patahan kerak bumi akibat aktivitas tenaga endogen

d. Danau tekto-vulkanik, danau yang terbentuk karena gabungan tenaga tektonik dan vulkanik, seperti danau Toba

e. Danau Karst, danau didaerah kapur karena pelarutan bagian permukaan kapur oleh air hujan. Cekungan didaerah karst disebut dengan dolina, dan sebuah dolina dapat berubah menjadi danau karst

f. Danau glasial/es diderah es atau gletser

6. RAWA

Merupakan dataran rendah yang selalu tergenang air biasanya terletak didaerah pantai yang landai dan umumnya ditandai oleh mangrove (hutan bakau) atau pohon nipah. Banyak terdapat didaerah pantai timur Sumatera, pantai barat dan selatan Kalimantan, pantai barat dan selatan Irian Jaya dan pantai bagian barat Cilacap (Jateng).


DUNIA BOLA

A. Pengertian

Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Tujuan dari permainan sepakbola adalah masing-masing regu atau kesebelasan yaitu berusaha menguasai bola, memasukan bola ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin, dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola.
Untuk bisa bermainan sepakbola dengan baik dan benar para pemain menguasai teknik-teknik dasar sepakbola. Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula.


Teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam, seperti :

  • stop ball (menghentikan bola)
  • shooting (menendang bola ke gawang)
  • passing (mengumpan)
  • heading (menyundul bola)
  • dribbling (menggiring bola).

Khusus dalam teknik dribbling (menggiring bola) pemain harus menguasai teknik tersebut dengan baik, karena teknik dribbling sangat berpengaruh terhadap permainan para pemain sepakbola. Teknik dribbling (menggiringbola) terbagi menjadi tiga macam :

  1. 1. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian dalam.
  2. 2. Teknik dribbling dengan kura-kura penuh (punggung kaki).
  3. 3. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian luar.
Disamping itu, kecepatan dalam dribbling (menggiring bola) sangat dibutuhkan untuk menunjang penguasaan teknik tersebut. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berurut-urut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.


B. Teknik Dasar Permainan Sepakbola

Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain sepakbola harus menguasai teknik-teknik dasar sepakbolayang baik.
Untuk dapat menghasilkan permainan sepakbola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dalam permainan. Teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatuyang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola.

Adapun mengenai teknik dasar sepakbola dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :

  • a. Lari cepat dan mengubah arah.
  • b. Melompat dan meloncat.
  • c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
  • d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.

2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :

  • a. Mengenal bola
  • b. Menendang bola (shooting)
  • c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola
  • d. Menggiring bola (dribbling)
  • e. Menyundul bola (heading)
  • f. Melempar bola (throwing)
  • g. Gerak tipu dengan bola
  • h. Merampas atau merebut bola.
  • i. Teknik-teknik khusus penjaga gawang.


C. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)

Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.

Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :

  • 1. Untuk melewati lawan
  • 2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.
  • 3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.

Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.

D. Kelebihan dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)

Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai haldan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).
Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :

  • 1. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
  • 2. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
  • 3. Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

Rabu, 07 Oktober 2009

TAKRAW

CINTA itu sEperti RACUN